“Apakah Anda Pernah Memiliki Rencana untuk Pergi ke Tanah Suci? Jangan Sampai Melewatkan Peluang untuk Menggapai Impian Anda!”
Apakah pernah terbersit dalam pikiran Anda untuk melakukan perjalanan spiritual yang tak terlupakan ke Tanah Suci? Apakah Anda merindukan momen suci di Makkah dan Madinah, menapaki jejak para nabi, dan mengalami keajaiban spiritual yang hanya bisa ditemukan di tempat ini?
Tiba-tiba, semua impian itu terasa begitu dekat. Kami hadir untuk membantu Anda menjadikan rencana tersebut menjadi kenyataan. Melalui paket perjalanan eksklusif kami, Anda akan diantarkan dalam petualangan spiritual yang penuh makna dan menggetarkan.
Ibadah Umrah memiliki keistimewaan dan manfaat yang luar biasa. Bagi umat muslim yang belum berkesempatan berhaji atau masih menunggu antrian haji, umroh merupakan ibadah yang bisa dilakukan untuk meraih banyak sekali pahala dan ampunan Allah Subhanahu Wataala. Apalagi bagi masyarakat Indonesia, di mana kuota pergi haji memerlukan waktu yang cukup lama.
Mari kita simak 10 keistimewaan istimewa yang terkandung dalam ibadah Umrah disertai dengan dalil-dalil shahih berikut:
1. Penghapus Dosa Antara Umrah ke Umrah
Ibadah Umrah yang dilakukan satu kali dan dilanjutkan pada Umrah berikutnya memiliki keistimewaan khusus, yaitu sebagai penghapus dosa. Allah SWT akan menghapus dosa-dosa kita di antara pelaksanaan Umrah yang satu dengan Umrah berikutnya. Sebagai contoh, jika kita pernah melaksanakan Umrah 5 atau 10 tahun yang lalu, kemudian tahun berikutnya kita berkesempatan lagi untuk melaksanakan Umrah, maka dosa-dosa di antara kedua waktu pelaksanaan Umrah tersebut akan diampuni oleh Allah SWT. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam dalam sebuah hadist shahih Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا ، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)
2. Jihad bagi Para Wanita dan Orang yang Lemah Bagi kaum wanita, ibadah Umrah memiliki makna jihad yang sangat berharga.
Pada masa Rasulullah SAW, kaum wanita dan mereka yang lemah fisiknya tidak bisa ikut berjihad atau berperang. Namun, mereka masih mendapatkan fadhilah (keutamaan) pahala jihad dengan cara melaksanakan ibadah Umrah. Keterangan ini seperti dikutip dalam hadis shahih dari Aisyah
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ قَالَ « نَعَمْ عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيهِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ ».
“Wahai Rasulullah, apakah wanita juga wajib berjihad?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya. Dia wajib berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan haji dan ‘umroh.” (HR. Ibnu Majah no. 2901, hadits ini shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani).
3. Jemaah Umrah adalah Tamu-tamu Allah yang Doanya Dikabulkan
Ibadah Haji dan Umrah memiliki istimewa karena orang yang datang ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah tersebut adalah tamu Allah SWT. Mereka disebut sebagai tamu undangan Allah SWT, dan doa-doa yang dimohon oleh para jemaah akan dikabulkan oleh-Nya. Ini adalah bentuk keistimewaan yang sangat istimewa. Hal ini sesuai dengan hadis Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
اَلْغَازِي فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ، وَفْدُ اللهِ، دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ. وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ.
“Orang yang berperang di jalan Allah dan orang yang menunaikan haji dan umrah, adalah delegasi (Tamu) Allah. (ketika) Allah menyeru mereka, maka mereka memenuhi panggilan-Nya. Dan (ketika) mereka meminta kepada-Nya, maka Allah mengabulkan (pemintaan mereka).” Sunan Ibni Majah (II/966, no. 2893). Hasan: [Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir (no. 2339)]
Namun perlu diingat juga jika kita berangkat umroh/haji dengan harta haram hasil korupsi, mencuri, berbuat curang, atau perbuatan haram lainnya ini akan menjadi sebab tertolaknya doa. Maka memohon ampunlah kepada Allah dan hanya mencari rezeki yang halal. Hal ini sejalan dengan keterangan Dalam hadis Shahih riwayat Muslim dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ’anhu, Nabi Shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,
ثم ذكر الرجل يطيل السفر أشعث أغبر يمد يديه إلى السماء : يارب يا رب, ومطعمه حرام ومشربه حرام وملبسه حرام, وغذي بالحرام فأنى يستجاله لذلك “
… lalu Nabi Shallallahu ’alaihi wasallam menyebutkan seorang yang safar (bepergian) jauh, baju compang-camping dan berdebu. Ia menengadahkan tangan ke langit seraya berdoa, ‘Ya Tuhanku … ya Tuhanku …’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, ia tumbuh dari harta yang haram. Lantas bagaimana mungkin doanya dikabulkan?!” (HR. Muslim)
Ini menunjukkan betapa bahayanya penghasilan yang haram. Ia akan menyebabkan doa tidak dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Bersamaan dengan itu, hadis ini juga menunjukkan arti sebaliknya (mafhum mukholafah), bahwa makanan yang halal dan baik, dapat menjadi sebab terkabulnya doa. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh seorang pemuka di zaman Tabi’in Wahb bin Munabbih Rahimahullah,
من سره أن يستجيب الله دعوته فليطب طعمته
“Siapa yang senang doanya dikabulkan oleh Allah, maka perbaikilah makanan kalian (makanan yang halal).”
4. Pahala Orang yang meninggal ketika Umrah Hingga Hari Kiamat
Keutamaan orang-orang yang wafat dalam perjalanan untuk melaksanakan ibadah Haji dan Umrah, serta keutamaan orang yang wafat dalam keadaan berihram (di tengah pelaksanaan ibadah Haji dan Umrah) adalah mendapatkan anugerah pahala yang dicatat sampai hari kiamat. Semuanya termaktub jelas dalam hadits Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
من خرج حاجا فمات كتب له أجر الحاج إلى يوم القيامة ومن خرج معتمرا فمات كتب له أجر المعتمر إلى يوم القيامة ومن خرج غازيا فمات كتب له أجر الغازي إلى يوم القيامة
“Barangsiapa keluar untuk berhaji lalu meninggal dunia, maka dituliskan untuknya pahala haji hingga hari kiamat. Barangsiapa keluar untuk umrah lalu meninggal dunia, maka ditulis untuknya pahala umrah hingga hari kiamat. Dan barangsiapa keluar untuk berjihad lalu mati maka ditulis untuknya pahala jihad hingga hari kiamat.”( HR Abu Ya’la dan dishahihkan Albani dalam Shahih At Targhib 1114)
5. Menghilangkan Kefakiran
Banyak contoh saudara kita yang setelah pulang dari Haji atau Umrah, kehidupannya semakin baik, rezekinya mengalir terus, dan keluarganya mendapatkan berkah. Seluruh biaya yang digunakan untuk berangkat Haji dan Umrah akan diganti oleh Allah SWT dengan berlipat-lipat. Ini merupakan salah satu keistimewaan yang dapat dirasakan. Hal ini sesuai dengan keterangan hadis shahih Dari Abdullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih)
6. Fadhilah Pahala Luar Biasa dari Menapaki Risalah Nabi Tanah suci Makkah dan Madinah adalah tempat yang Allah muliakan.
Di sekitar Tanah Suci pula banyak tempat-tempat bersejarah yang Allah berkahi. Ditempat ini beberapa Nabi Allah diutus, diantara nabi-nabi yang pernah menginjakan kaki di Makkah diantarai lain adalah Nabi Adam A’laihi Assalam, Saleh A’laihi Assalam, Hud A’laihi Assalam, Ibrahim A’laihi Assalam, Isma’il A’laihi Assalam, Syu’aib A’laihi Assalam, dan Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam. Terdapat tempat-tempat dikabulkannya doa seperti di Hijr Isma’il, Multazam, dan Raudhah. Di tempat ini umat muslim bisa memanjatkan do’anya dengan khusu’ dan memohon ampunan Allah Subhanahu Wata’ala. Terdapat pula Kran-kran Air Zam-zam yang Allah jaga kemurniannya dan Allah berkahi. Dalam sebuah hadits shahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut air_zam-zam,
إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ إِنَّهَا طَعَامُ طُعْمٍ
“Sesungguhnya air zam-zam adalah air yang diberkahi, air tersebut adalah makanan yang mengenyangkan.” (HR. Muslim dalam Kitab Keutamaan Para Sahabat, Bab Keutamaan Abu Dzar, no. 4520.)
Ditambahkan dalam riwayat Abu Daud (Ath Thoyalisiy) dengan sanad jayyid (bagus) bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, وَشِفَاءُ سُقْمٍ “Air zam-zam adalah obat dari rasa sakit (obat penyakit).” (HR. Abu Daud Ath Thoyalisiy dalam musnadnya no. 459. Dikeluarkan pula oleh Al Haitsamiy dalam Majma’ Az Zawa-id, 3/286 dan Al Hindiy dalam Kanzul ‘Ummal, 12/34769, 3480.)
Terdapat pula tempat-tempat bersejarah seperti Jabal Uhud, Jabal Annur, Masjid Quba, dan lain sebagainya. Shalat di Masjid Quba memiliki keutamaan tersendiri. Menurut Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu bin Sahl bin Hunaif RA, shalat di Masjid Quba akan mendapatkan pahala seperti pahala Umrah. Melalui umroh dengan Travel Lentera Kabah insya Allah umat muslim bisa merasakan pengalaman luar biasa tersebut sembari mentafakuri dan merenungi risalah nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam.
Travel Lentera Kabah juga menyediakan Air Zam-Zam galon 5liter bagi seluruh jamaah umroh sebagai oleh-oleh dari tanah suci. Silahkan hubungi admin kami untuk konsultasi mengenai biaya umroh dan jadwal yang masih tersedia.
7. Pahala Sholat Luar Biasa di Tanah Suci
Rasulullah SAW bersabda bahwa sholat di Masjidku lebih utama seribu kali dibandingkan sholat di selainnya, kecuali Masjidil Haram.
Sholat di Masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali dibandingkan sholat di selainnya. Ini menunjukkan betapa besar pahala yang bisa diperoleh saat beribadah di Tanah Suci.
Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ
“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad 3/343 dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin ‘Abdillah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1173.)
8. Fadhilah Umrah pada Bulan Ramadhan Umrah pada bulan Ramadhan memiliki keistimewaan tersendiri.
Umrah pada bulan suci ini dianggap seperti melakukan haji bersama Rasulullah SAW.
Bagi yang mengharapkan fadhilah haji bersama Rasulullah SAW, pelaksanaan Umrah pada bulan Ramadhan adalah kesempatan berharga. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya pada seorang wanita,
مَا مَنَعَكِ أَنْ تَحُجِّى مَعَنَا
“Apa alasanmu sehingga tidak ikut berhaji bersama kami?” Wanita itu menjawab, “Aku punya tugas untuk memberi minum pada seekor unta di mana unta tersebut ditunggangi oleh ayah fulan dan anaknya –ditunggangi suami dan anaknya-. Ia meninggalkan unta tadi tanpa diberi minum, lantas kamilah yang bertugas membawakan air pada unta tersebut. Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ
“Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256).
Dalam lafazh Muslim disebutkan,
فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ حَجَّةً
“Umrah pada bulan Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Muslim no. 1256)
Dalam lafazh Bukhari yang lain disebutkan,
فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ تَقْضِى حَجَّةً مَعِى
“Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku” (HR. Bukhari no. 1863).
9. Syiar Agama Islam Umroh, selain menjadi ibadah yang dijalankan oleh umat Islam, juga memiliki peran penting sebagai salah satu bentuk syiar agama Islam.
Syiar agama adalah upaya untuk menunjukkan dan mengenalkan ajaran Islam kepada orang lain, termasuk mereka yang bukan beragama Islam. Perilaku dan akhlak baik yang diperlihatkan oleh jamaah umroh juga menjadi cerminan dari ajaran Islam. Sikap kesabaran, tolong-menolong, dan kerukunan yang ditunjukkan oleh para jamaah saat berada di Tanah Suci secara langsung ataupun tidak langsung banyak menggugah umat nonmuslim dan ingin mencari tahu tentang islam.
Dalam konteks global, umroh juga menjadi topik yang menarik perhatian. Berita tentang ribuan orang yang berkumpul di Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah umroh mengundang rasa ingin tahu dari masyarakat non-Muslim. Ini adalah kesempatan untuk memberikan informasi yang akurat tentang ajaran Islam, menjawab pertanyaan mereka, dan membuka jalan dialog yang positif. Ketika umat Muslim menjalankan umroh dengan niat suci, mereka bukan hanya mendapatkan pahala yang besar, tetapi juga berperan dalam menyebarkan cahaya Islam kepada dunia.
Dalam perjalananpun terkadang di bandara jamaah umroh bertemu dengan orang nonmuslim, maka jika terdapat orang nonmuslim bertanya tentang islam maka jawablah dan berikan kabar gembira tentang ajaran islam. Insya Allah dengan ini kita akan meraih banyak pahala sebagaimana dalam hadis dari Sahl bin Sa’d, bahwa nabi SAW bersabda:
فَوَاللهِ لَأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ وَقَوْلُهُ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – لِعَلِيٍّ – رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ -: «لَأَنْ يَهْدِيَ اللَّهُ بِك رَجُلًا وَاحِدًا خَيْرٌ لَك مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ» رَوَاهُ سَهْلٌ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ [البجيرمي ,حاشية البجيرمي على الخطيب = تحفة الحبيب على شرح الخطيب ,1/46]
“Demi Allah, Allah Subhanahu wata’ala memberikan hidayah kepada seseorang melalui sebab dirimu, lebih baik untukmu dibandingkan shodaqah unta merah”.
Imam Bujairimi al- Syafi’i dalam kitab Hasyiyah Bujairimi alal Khathib mengomentari hadist di atas dengan mengatakan,
وَخَصَّ الْحُمْرَ بِالذِّكْرِ لِأَنَّهَا أَشْرَفُ أَمْوَالِ الْعَرَبِ.
“Mengapa dalam hadist tersebut yang dicantumkan unta merah? Karena unta merah adalah unta yang paling mulia (paling tinggi harganya) di jazirah Arab”. Selain pahala yang lebih tinggi dari sodaqoh unta merah, orang muslim yang mengajak kebaikan, terutama mengajak non muslim masuk Islam akan mendapatkan pahala seperti orang yang diajaknya. Artinya pahalanya akan terus mengalir selagi yang diajak itu melakukan kebaikan dan ibadah.
Sebagaimana dalam sebuah hadist nabi SAW bersabda:
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْل أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يُنْقِصُ ذَلِكَ لَهُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ (1) فَفِيهِ عِظَمُ أَجْرِ الدُّعَاةِ إِذَا اهْتَدَى بِدَعْوَتِهِمْ أَقْوَامٌ قَلِيلٌ أَوْ كَثِيرٌ [ الموسوعة الفقهية الكويتية، ٣٢٤/٢٠]
“Barangsiapa mengajak (manusia) untuk mendapat hidayah, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.”
10. Mempererat Silaturahmi dan Memperkokoh Agama
Islam Perjalanan umroh memberikan kesempatan bagi umat Muslim dari berbagai belahan dunia untuk saling berjumpa dan berinteraksi. Di Tanah Suci, segala perbedaan status sosial, budaya, dan etnis menyatu dalam persamaan iman. Para jamaah umroh datang dengan niat yang serupa, yakni mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini menciptakan ikatan kuat di antara mereka, membuka pintu silaturahmi, berbagi kisah, dan memperluas jaringan persaudaraan dalam Islam. Oleh karena itu, ketika bertemu dengan sesama Muslim di Tanah Suci, mari memulai dengan saling berkenalan dan mempererat persaudaraan. Jika memiliki kemampuan berbahasa seperti mereka, maka berkomunikasilah dalam bahasa tersebut untuk mempererat hubungan. Hal ini akan membuka peluang untuk menjalin hubungan baru dengan sesama Muslim, baik yang berasal dari negara yang sama maupun berbeda. Jalinlah tali persaudaraan maka Allah akan melapangkan rezeki dan memanjangkan umurmu. Sebagaimana hadis dari Abdurrahman ibnu ‘Auf berkata bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَنا الرَّحْمنُ، وَأَنا خَلَقْتُ الرَّحِمَ، وَاشْتَقَقْتُ لَهَا مِنِ اسْمِي، فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلْتُهُ، وَمَنْ قَطَعَهَا بتَتُّهُ
“Allah ’azza wa jalla berfirman:
Aku adalah Ar Rahman. Aku menciptakan rahim dan Aku mengambilnya dari nama-Ku. Siapa yang menyambungnya, niscaya Aku akan menjaga haknya. Dan siapa yang memutusnya, niscaya Aku akan memutus dirinya.” (HR. Ahmad 1/194, shahih lighoirihi).
Dari Abu Hurairah, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557)
Mudah-mudahan kita diberikan kesempatan oleh Allah untuk mengunjungi Tanah suci Makkah dan Madinah bersama seluruh keluarga kita. Aamin Ya Rabbal A’lamin.
Jangan ragu lagi. Waktunya untuk mewujudkan impian suci Anda! Jangan biarkan kesempatan ini terlewat begitu saja. Bersiaplah untuk merasakan kehadiran Tuhan dengan intensitas yang tak terlupakan.
Jangan tunda lagi! Isi formulir pendaftaran sekarang dan jadikanlah impian Anda untuk pergi ke Tanah Suci menjadi kenangan yang indah sepanjang hidup. Bergabunglah dengan ribuan orang yang telah merasakan keajaiban spiritual di tempat suci ini. Anda pantas mendapatkan pengalaman ini, dan kami siap membantu Anda menggapainya.
Daftar sekarang dan buatlah perjalanan suci Anda menjadi nyata!
Insya Allah travel Lentera Kabah memberikan fasilitas bagi para tamu Allah untuk melaksanakan umroh dan haji. Untuk konsultasi mengenai paket-paket umroh silahkan klik hubungi kami